Awalnya ngak nyangka juga pas dapet email dari panitia, disuruh merahasiakan, jangn bilang bilang sampai pas eventnya, bolak balik buka email serasa tidak percaya.
Bukan kenapa-napa, seumur hidup saya jarang banget menang yg namanya award2 an ini, paling mentok itu menang hadiah nonton konser konser lewat radio karena kecepatan tangan mencet tuts telepon. Setelah itu yang namanya seperti kejatuhan langit ala Abraracourix itu ya waktu menang lotere masuk perguruan tinggi negri setelah 2 kali mencoba. Jadi..? Ya seneng banget gitu deh 😀

Jadi, singkat cerita saya mendengar tentang event ini karena mengikuti FB dan newsletter AFCC, Asian Festival of Children Content , yang setiap tahunnya rajin menyelenggarakan workshop tentang proses kreasi buku anak, lokasi mereka di Singapura, sebenarnya target awal pada saat pembuatan buku ini memang karena saya ingin berkreasi kembali ke manual, kembali ke cat air, kembali ke pekerjaan tangan yang didalam prosesnya saya bisa seperti berkontemplasi.
Kontemplasi? Iya, dalam membuat detil2 pritil2 *sembari micing2 mata karena sudah mulai plus- itu asik sekali, mematut2 warna, menggores2 pensil, diliat dari atas bawah kiri kanan, sambil nyeruput kopi dan kadang ‘nyemil’, wah nikmatlah pokoknya.

Konsep cerita si buku ini sendiri sudah pernah saya post di blog, silakan baca disini ya
Maka, berkat rahmat Tuhan, maka jadilah saya ke acara AFCC ini, ketemu dengan teman-teman dari berbagai penerbit Indonesia di boothnya masing2, ngobrol ngalor ngidul, ada yang dari penerbit Kanisius, Gramedia, forum KPBA, Ikapi dan ketemu dengan teman2 dari negara lain juga.
Nah, tahun depan, Indonesia nih, akan menjadi country of focus di AFCC, semogaaaa akan tambah banyak anak anak Indonesia yang berkontribusi dalam dunia perbukuan anak, dan dunia2 kreatif lainnya, kita bisa lho, serius deh, kuncinya ya cuman satu- ‘niat’ :). Buatlah Indonesia terdengar, bukan cuman terdengar yang jelek2nya doang lah ya, tapi yang bagus2nya juga ya!
Salam kreatif
